Teknik dasar sepeda motor merupakan panduan memahami cara kerja pada teknik sepeda motor, sepeda motor memiliki beberapa komponen utama, masing-masing komponen dibagi menjadi beberapa kelompok pada mesin sepeda motor seperti pada pembahasan berikut ini. komponen utama dasar motor terdiri dari beberapa komponen dan terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, serta bagian-bagian lainnya yang digabung menjadi satu agar menjadi sebuah sepeda motor. Read more
1. Sistem Mesin 2. Sistem Kelistrikan 3. Rangka/Chassis Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih khusus yaitu : Sistem Mesin Terdiri atas : a. Sistem tenaga mesin sepeda motor sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari : 1. Mesin/engine 2. Sistem pembuangan 3. Sistem bahan bakar 3. Sistem pendinginan 4. Sistem pelumasan. b. Sistem transmisi penggerak merupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda belakang, berupa : 1. Mekanisme kopling 2. Transmisi 3. Mekanisme gear 4. Mekanisme starter Sistem kelistrikan mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokkan menjadi bagian kelistrikan. Bagian kelistrikan terbagi menjadi : 1. Kelompok pengapian 2. Kelompok pengisian 3. Kelompok beban Rangka/Chassis terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat berjalan dan berbelok. Komponennya adalah : 1. Rangka 2. Kelompok kemudi 3. Kelompok kemudi 4. Tangki bahan bakar 5. Kelompok suspensi 6. Tempat duduk 7. Kelompok roda 8. Fender Aplikasi Ilmu Fisika Dalam Teknik Sepeda Motor maupun Dasar Motor Mempelajari sepeda motor juga memerlukan perhitungan fisika, beberapa besaran ukuran dipakai di bidang ini. Perhitungan fisika diperlukan untuk mengetahui : kapasitas mesin, volume silinder, perbandingan kompresi, kecepatan piston, torsi, tenaga, korelasi antara mesin dan kecepatan motor pada tiap posisi gigi dan daya dorong roda belakang dari sepeda motor, dll. Kapasitas Mesin seperti pada artikel Pengertian Dasar Proses Kerja Motor 4T dan 2T Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston bergerak keatas dari TMB (Titik Modar Bawah)/BDC (Bottom Dead Center) ke TMA (Titik Modar Atas)/TDC (Top Dead Center), disebut juga sebagai volume langkah. Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3/cm cubic). Rumus untuk menghitungnya adalah : Contoh soal: Brosur motor Suzuki Smash memuat data diameter silindernya 53,5 mm dengan langkah piston 48,8 mm, tentukan volume langkahnya. Penyelesaian : Diketahui : D = 53,5 mm S = 48,8 mm Phi = 3,14 Ditanya Volume langkah ? Jawab : Jadi volume langkah dari motor Suzuki Smash tersebut adalah 109, 7 cc dibulatkan menjadi 110 cc. Volume Ruang Bakar Volume ruang bakar adalah volume dari ruangan yang terbentuk antara kepala silinder dan kepala piston yang mencapai TMA. Dilambangkan dengan Vc (Volume compressi) Volume Silinder Volume silinder adalah jumlah total dari pertambahan antara volume langkah dengan volume ruang bakar. Rumusnya : Vs = Vl + Vc Keterangan : Vs= Volume silinder (cc) Vl = Volume langkah (cc) Vc= Volume ruang bakar (cc) Perbandingan Kompresi : Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume silinder dengan volume kompresinya. Perbandingan kompresi berkaitan dengan volume langkah. Bila dinyatakan dalam suatu rumus maka : Besarnya perbandingan kompresi untuk sepeda motor jenis touring berkisar antara 8 : 1 dan 9 : 1. Ini artinya selama langkah kompresi muatan yang ada di atas piston dimampatkan 8 kali lipat dari volume terakhirnya. Makin tinggi perbandingan kompresi, maka makin tinggi tekanan dan temperatur akhir kompresi. Efisiensi Bahan Bakar dan Efisiensi Panas Nilai kalor (panas) bahan bakar perlu kita ketahui, agar neraca kalor dari motor dapat dibuat. Efisiensi atau tidak kerjanya suatu motor, ditinjau atas dasar nilai kalor bahan bakarnya. Nilai kalor mempunyai hubungan dengan berat jenis. Pada umumnya makin tinggi berat jenis maka makin rendah nilai kalornya. Pembakaran dapat berlangsung dengan sempurna, tetapi juga dapat tidak sempurna. Pembakaran yang kurang sempurna dapat berakibat : 1. Kerugian panas dalam motor menjadi besar, sehingga efisiensi motor menjadi turun, usaha dari motor menjadi turun pula pada penggunaan bahan bakar yang tetap. 2. Sisa pembakaran dapat menyebabkan pegas-pegas piston melekat pada alurnya, sehingga ia tidak berfungsi lagi sebagai pegas torak. 3. Sisa pembakaran dapat pula melekat pada lubang pembuangan antara katup dan dudukannya, terutama pada katup buang, sehingga katup tidak dapat menutup dengan rapat. 4. Sisa pembakaran yang telah menjadi keras yang melekat antara piston dan dinding silinder, menghalangi pelumasan, sehingga piston dan silinder mudah aus. Efisiensi bahan bakar dan efisiensi panas sangat menentukan bagi efisiensi motor itu sendiri. Masing-masing motor mempunyai efisiensi yang berbeda. Kecepatan Piston.Sewaktu mesin berputar, kecepatan Piston di TMA dan TMB adalah nol dan pada bagian tengah lebih cepat, oleh karenanya kecepatan piston diambil rata-rata dengan rumus sbb : V = Kecepatan Piston rata-rata L = Langkah (m). N = Putaran mesin (rpm). Dari TMB, piston akan bergerak kembali keatas karena putaran poros engkol, dengan demikian pada 2x gerakan piston, akan menghasilkan 1 putaran poros engkol, jika poros engkol membuat N putaran, maka piston bergerak 2LN. Karena dinyatakan dalam detik maka dibagi 60. rumus Torsi : Torsi = gaya x jarak Demikian mengenai sistem kerja pada Teknik dasar sepeda motor yang bisa saya jelaskan semoga bermanfaat untuk Anda sekain terima kasih... Read more : http://www.dasarotomotif.info/2014/06/teknik-dasar-sepeda-motor.html
keren juga lu malif
BalasHapus